Jumat, 03 Oktober 2014

Empat Kunci Berkebun Durian Menoreh


SLEMAN (KRjogja.com) - Selama ini, banyak orang menganggap perawatan bibit durian menoreh sama halnya bibit durian lain. Padahal, bibit durian jenis ini sedikit unik dan memerlukan tehnik tersendiri. Mulai dari penanaman, perawatan hingga masa panen.


"Ketika seseorang memperlakukan durian menoreh dengan tidak semestinya, pasti bibit itu akan mati," ujar Robaeli Ndruru yang akrab disapa Robin selaku pemilik M-Seed (pusat perbenihan dan budidaya spesifikasi durian menoreh) di rumahnya Jalan Kaliurang Km 19 Pakem Sleman, Senin (27/10/2014).

Menurutnya, untuk penanaman bibit durian menoreh hendaknya dilakukan sebelum musim hujan. Karena, pada saat hujan maka tanaman tersebut bisa langsung tumbuh dengan baik. Meski demikian, diperlukan perawatan khusus untuk bibit tanaman durian dibawah usia dua tahun setelah penanaman.

"Bibit yang berusia dibawah dua tahun setelah penanaman, tentu sangat riskan pertumbuhannya. Dari hasil pengamatan dan laporan para pembeli ternyata mereka tidak merawat bibit itu dengan baik," katanya.

Karena itu, Robin akan menguraikan empat kunci berkebun durian menoreh dengan baik dan benar. Kunci pertama, tanah disekitar pohon harus dibuat cembung. Fungsinya agar air hujan tidak menggenangi pohon. "Jika tidak dibuat cembung, akarnya bisa terkena jamur hingga akhirnya busuk dan pohonnya mati. Tentu cara membuat cembung ialah dengan memberi mulsa dari rerumputan, daun-daun, batang padi dan pupuk hijau," jelas Robin.

Kunci kedua, lanjut Robin, ialah dengan menyirami bagian atas dan bawah pohon secukupnya sampai basah. Cara ini berfungsi untuk membersihkan daun dari debu atau kotoran yang dapat menutupi stomata. Kebanyakan, orang malah tidak menyirami tanaman ini pada musim kemarau. Akibatnya, tanaman jadi kerdil karena kekurangan air.

Sedangkan kunci ketiga dengan melakukan penyemprotan pada tunas baru menggunakan fungisida dan insektisida setiap minggu selama empat kali, atau sampai berumur empat minggu. "Perawatan ini untuk menanggulangi hama penyakit seperti kutu, jamur, ulat dan belalang. Kalau sudah terkena kutu, nanti tidak bisa mekar bakal daunnya. Tentu ini dilakukan setiap ada tunas baru," ucapnya.

Kunci perawatan durian menoreh yang terakhir adalah dengan cara memotong tunas atas dua daun di atas ranting terakhir setiap 0,5 meter atau 1 meter. Nantinya, pohon durian yang sudah tumbuh hingga ketinggian lima atau enam meter dari permukaan tanah, tunas diatas cabang terakhir harus dipangkas.

Robin menjelaskan, durian menoreh yang dikembangkan oleh Pak Gito dan M-Seed tersebut berasal dari Kalibawang Kulonprogo. Dengan jenis induk yang unggul, durian menoreh juga telah tersertifikasi sebagai bibit unggul nasional dari SK Menteri Pertanian pada 2007. "Dari segi rasa, buah ini rasanya manis dan legit. Tak hanya itu saja, warna kuning mentega pasti disukai oleh banyak orang," jelas Robin seraya menambahkan bahwa bibit durian menoreh kaki satu dia jual seharga Rp 75.000. Sedangkan bibit berkaki tiga yang memiliki banyak keunggulan dijual Rp 500.000. Biasanya, bibit durian menoreh yang berusia 3,5 sampai 4 tahun sudah berbuah. (M-4)
Sumber: http://krjogja.com/read/235422/empat-kunci-berkebun-durian-menoreh.kr

Tidak ada komentar:

Pupuk Alami Lengkap - TOP D'WE - Yang cari banyak Petani dan Penggiat Hidup Sehat

Pupuk Alami Lengkap - TOP D'WE - Yang cari banyak Petani dan Penggiat Hidup Sehat Pupuk Organik Lengkap . . Sebagai penghobi tanam...