Durian Oh Durian Raja Buah dari Segala Buah Dunia
Pak Robi N Konsultan Agro dan Pupuk Organik TOP D'WE |
Sejarah Singkat Tanaman Durian
Tanaman durian termasuk famili Bombaceae
sebangsa pohon kapuk-kapukan. Yang lazim disebut durian adalah tumbuhan
dari marga (genus) Durio, Nesia, Lahia, Boschia dan Coelostegia. Durian
merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dari
istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran -an sehingga
menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang
kulitnya berduri tajam. Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia,
Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke
arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian
sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah
duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram
Timur). Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa
dan Sumatra. Sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya
terdapat di hutan, di sepanjang aliran sungai. Di dunia, tanaman durian
tersebar ke seluruh Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan hingga
New Guenea. Khusus di Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk
perkebunan yang dipelihara intensif oleh negara Thailand.
Sejak munculnya durian bangkok tahun
1980-an dan diikuti dengan munculnya durian unggul lokal, pengembangan
bercocok tanam durian semakin cepat. Thailand yang selama ini dikenal
sebagai penghasil buah-buahan tropis terkemuka di dunia ternyata hanya
mengembangkan empat varietas unggul, yakni mon thong, chance, kan yao,
dan kradum thong. Varietas mon thong dan chanee, telah diintroduksi ke
Indonesia dan dilepas Menteri Pertanian sebagai otong dan kani. Saat ini
ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan
disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas
durian tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa
Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong
(Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang
(Betawi), sihijau (Kalimantan Selatan), raja mabah (Kalimantan Barat),
sawah mas (Kalimantan Barat), dan sebagainya.
SYARAT TUMBUH DURIAN
Iklim
1) Curah hujan untuk tanaman durian
1500-2500 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun atau terdapat
9-12 bulan basah dengan 1-3 bulan kering, dengan kemarau 3 bulan sebelum
berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.
2) Intensitas cahaya matahari yang
dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di
kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di musim
kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
3) Tanaman durian cocok pada suhu
rata-rata 22-30 derajat C. Pada suhu 15oC durian dapat tumbuh tetapi
pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35 derajat C daun akan
terbakar.
Ketinggian Tempat
Durian Menoreh Kuning produk MSTech Kaki enam berbuah dalam Pot laku 25 juta |
Media Tanam
1) Kemiringan lahan yang dianjurkan adalah 5-20 drajat.
2) Tanaman durian menghendaki tanah yang
subur (tanah yang kaya bahan organik). Partikel penyusunan tanah
seimbang antara pasir liat dan debu sehingga mudah membentuk remah.
3) Tanah yang cocok untuk durian adalah
jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna
hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir,
sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi.
4) Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dengan pH optimum 6-6,5.
5) Tanaman durian termasuk tanaman
tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah
dengan kedalam cukup, (50-150 cm) dan (150-200 cm). Jika kedalaman air
tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah tidak manis/tanaman akan
kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.
PEDOMAN BUDIDAYA DURIAN
Pembibitan
Pucuk daun muda Durian Menoreh Kuning by MSTech |
Pengadaan benih dengan cara generatif
Biji untuk bibit dipilih dari biji yang
memenuhi persyaratan: asli dari induknya, segar dan sudah tua, tidak
kisut, dan tidak terserang hama dan penyakit. Biji-biji dicuci terlebih
dahulu agar daging buah yang menempel terlepas. Biji yang dipilih
dikeringkan pada tempat terbuka, tidak terkena sinar matahari langsung.
Penyimpanan diusahakan agar tidak berkecambah/rusak dan merosot daya
tumbuhnya. Proses pemasakan biji dilakukan dengan baik (dengan cara
diistirahatkan beberapa saat), dalam kurun waktu 2-3 minggu sesudah
diambil dari buahnya. Setelah itu biji ditanam.
Pengadaan bibit dengan cara okulasi
Dalam pembuatan bibit okulasi perlu
disiapkan alat dan bahannya. Alat yang perlu disiapkan berupa pisau
sayat (silet) dan pita plastik atau tali rafia. Bahan yang disiapkan
berupa tanaman calon batang bawah dan batang atasnya (entris).
Persyaratan biji durian untuk batang bawah yang akan diokulasi berasal
dari biji yang sehat dan tua, dari tanaman induk yang sehat dan subur,
sistem perakaran bagus, berbatang kokoh dan tahan hama dan penyakit.
Biji yang disemaikan dipilih yang pertumbuhannya sempurna.
Setelah umur 8-10 bulan, batang bawah telah dapat diokulasi, dengan cara:
1) Siapkan tanaman yang akan dijadikan
calon batang atas. Batang atas diambil dari pohon induk yang telah
diketahui asal usul dan kulaitas buahnya. Sebaiknya batang atas diambil
dari varietas yang unggul. Pengambilan cabang batas atas dilakukan bukan
saat terik matahari agar batang atasnya tidak cepat mengering.
2) Kuliti bawahnya selebar 0,5-1cm,
tergantung diameter batang, dengan panjang sekitar 2 cm. Buanglah
sebagian lidah kupasan kulit batang hingga hanya tersisa 0,5 cm saja.
3) Ambil pucuk entris yang ada mata
tunasnya. Sayat salah satu mata tunasnya dengan menggunakan silet atau
pisau okulasi. Potonglah sayatan kulit bermata tunas, lalu keluarkan
lapisan kayu yang masih menempel di lapisan dalam mata tunasnya.
4) Selipkan ujung bawah mata tunas pada
bagian ujung lidah yang tersisa pada batang bawah. Seluruh bidang
tempelan tersebut dibungkus dengan cara melilitkan pita plastik atau
tali rafia. Pita plastik diikatkan pada bagian atas bidang tempelan.
Pembungkusan dilakukan untuk mencegah masuknya air pada saat penyiraman
atau hujan.
5) Periksa keberhasilan okulasi seminggu
setelah penempelan. Mata tunas yang masih tetap hijau menandakan
okulasi berhasil. Jika gagal, penempelan dapat diulangi lagi pada bagian
lain dari batang bawah tersebut.
6) Jika okulasi berhasil mata tunas
berwarna hijau, bukalah tali pembungkus dua minggu setelah penempelan
untuk memberikan kebebasan bagi lalu lintas pengangkutan zat makanan.
7) Rebahkan pucuk batang bawahnya pada jarak 1 cm dari bidang tempelan untuk mempercepat tumbuhan mata tunas.
8) Pangkas seluruh pucuk batang bawah yang direbahkan setelah sebulan penempelan agar tunas benar-benar tumbuh dengan baik.
Bibit Sambung Pucuk
Durian Mneoreh dalam planter bag by MSTech |
1) Siapkan tanaman batang bawah dari
hasil persemainan biji yang telah berumur 3 bulan. Bibit batang bawah
berasal dari varietas yang perakarannya kuat, berbatang kokoh, dan tahan
terhadap hama dan penyakit.
2) Batang atas dipilih dari cabang pohon
yang memiliki sifat yang baik. Besarnya batang atas harus sama atau
lebih kecil dari batang bawah, dengan panjang cabang batang atas 7,5-10
cm.
3) Potong daun-daun pada cabang batang
atas dan hanya disisakan 2-3 helai daun yang letaknya paling ujung. Sisa
daun digunting dan hanya disisakan seperempat bagian saja. Potong ujung
cabang batang di bagian bawah bawah berbentuk "V".
4) Batang bawah dipotong pada ketinggian
10-20 cm dari leher akar. Permukaan batang yang dipotong ini dibelah
menjadi dua bagian yang sama besar. Panjang belahan sekitar 2-5 cm.
5) Selipkan ujung cabang batang atas pada belahan batang bawah.
6) Bagian sambungan batang atas dan
batang bawah diikat dengan menggunakan tali plastik, dimulai dari bawah
ke atas, lalu dari atas ke bawah.
7) Kemudian sambungan batang atas dan
batang bawah tersebut dibungkus dengan plastik, dan pada bagian bawah
sambungan diikat dengan menggunakan tali.
8) Letakkan calon bibit pada tempat yang
teduh, dan lakukan penyiraman agar tidak mengalami kekeringan. Calon
bibit akan memunculkan tunas baru setelah 3-5 minggu. Saat itu bungkus
plastik bisa dibuka. Ikatan sambungan bisa dibuka setelah sambungan
benar-benar kuat, dengan ciri-ciri bagian tepi bawah ikatan tali
membengkak.
Bibit Cangkokan
Batang durian yang dicangkok harus
dipilih dari cabang tanaman yang sehat, subur, cukup usia, pernah
berbuah, memiliki susunan percabangan yang rimbun, besar cabang tidak
lebih besar daripada ibu jari (diameter=2–2,5 cm), kulit masih hijau
kecoklatan. Waktu mencangkok adalah awal musim hujan sehingga terhindar
dari kekeringan, atau pada musim kering, tetapi harus disiram secara
rutin (2 kali sehari), pagi dan sore hari. Adapun tata cara mencangkok
adalah sebagai berikut:
1. Pilih cabang durian sebesar ibu jari dan yang warna kulitnya masih hijau kecoklatan.
2. Sayap kulit cabang tersebut mengelilingi cabang sehingga kulitnya terlepas.
3. Bersihkan lendir dengan cara dikerok kemudian biarkan kering angin sampai dua hari.
4. Bagian bekas sayatan dibungkus dengan
media cangkok (tanah, serabut gambut, mos). Jika menggunakan tanah
tambahkan pupuk kandang/kompos perbandingan 1:1. Media cangkok dibungkus
dengan plastik/sabut kelapa/bahan lain, kedua ujungnya diikat agar
media tidak jatuh.
5. Sekitar 2-5 bulan, akar cangkokan
akan keluar menembus pembungkus cangkokan. Jika akar sudah cukup banyak,
cangkokan bisa dipotong dan ditanam di keranjang persemaian berisi
media tanah yang subur.
Pengolahan Media Tanam Durian
1) Persiapan
Penanaman durian, perlu perencanaan yang
cermat. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengukuran pH tanah,
analisis tanah, penetapan waktu/jadwal tanam, pengairan, penetapan luas
areal penanaman, pengaturan volume produksi.
2) Pembukaan Lahan
Pembersihan dan pengolahan lahan
dilakukan beberapa minggu sebelum penanaman bibit berlangsung. Batu-batu
besar, alang-alang, pokok-pokok batang pohon sisa penebangan
disingkirkan. Perlu dibersihkan dari tanaman liar yang akan menganggu
pertumbuhan.
3) Pembentukan Bedengan
Tanah untuk bedengan pembesaran harus
dicangkul dulu sedalam 30 cm hingga menjadi gembur, kemudian dicampur
dengan pasir dan kompos yang sudah jadi. Untuk ukuran bedengan lebar 1 m
panjang 2 m, diberi 5 kg pasir dan 5 kg pupuk kompos. Setelah tanah,
pasir dan kompos tercampur merata dan dibiarkan selama 1 minggu. Pada
saat itu juga tanah disemprot Vapan/Basamid untuk mencegah serangan
jamur/bakteri pembusuk jamur. Di sekeliling bedengan, perlu dibuatkan
saluran untuk penampung air. Jika bedengan sudah siap, biji yang telah
tumbuh akarnya tadi segera ditanam dengan jarak tanam 20 x 30 cm.
Penanaman biji durian dilakukan dengan cara dibuatkan lubang tanam
sebesar biji dan kedalamannya sesuai dengan panjang akar masing-masing.
Setelah biji tertanam semua, bagian permukaan bedengan ditaburi pasir
yang dicampur dengan tanah halus (hasil ayakan) setebal 5 cm.
4) Pengapuran
Keadaan tanah yang kurang subur,
misalnya tanah podzolik (merah kuning) dan latosol
(merah-coklat-kuning), yang cenderung memiliki pH 5 - 6 dan
penyusunannya kurang seimbang antara kandungan pasir, liat dan debu,
dapat diatasi dengan pengapuran. Sebaiknya dilakukan menjelang musim
kemarau, dengan kapur pertanian yang memiliki kadar CaCO3 sampai 90%.
Dua sampai 4 minggu sebelum pengapuran, sebaiknya tanah dipupuk dulu dan
dilsiram 4-5 kali. Untuk mencegah kekurangan unsur Mg dalam tanah,
sebaiknya dua minggu setelah pengapuran, segera ditambah dolomit.
Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis
dan kesuburan tanah, kultivar durian, serta sistem budidaya yang
diterapkan. Untuk kultivar durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10
m. Sedangkan kultivar durian berumur sedang dan dalam jarak tanam 12 m x
12 m. Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit durian masih
kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dapat diupayakan dengan budidaya
tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yang biasa dilakukan yakni
dengan tanaman horti (lombok, tomat, terong dan tanaman pangan: padi
gogo, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama dilakukan di
lubang yang akan digunakan untuk menanam bibit durian. Lubang tanam
dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m. Saat menggali lubang, tanah galian dibagi
menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, tanah galian
sebelah bawah dikumpulkan di kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering
terangin-angin selama ± 1 minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali.
Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yang telah dicampur 35 kg pupuk kandang dan 1 kg fospat. Untuk menghindari gangguan rayap, semut dan hama lainnya dapat dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan 3 G. Selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah. Tanah tidak perlu dipadatkan. Penutupan lubang sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit.
Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh tanah bagian bawah yang telah dicampur 35 kg pupuk kandang dan 1 kg fospat. Untuk menghindari gangguan rayap, semut dan hama lainnya dapat dicampurkan insektisida butiran seperti Furadan 3 G. Selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah. Tanah tidak perlu dipadatkan. Penutupan lubang sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit.
3) Cara Penanaman
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang yang kokoh dan perakaran yang banyak serta kuat.
Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan ukuran yang lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut :
a) Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
b) Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
c) Lubang ditutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
d) Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
e) Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering tersengat sinar matahari secara langsung.
Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang yang kokoh dan perakaran yang banyak serta kuat.
Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan ukuran yang lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara sebagai berikut :
a) Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
b) Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
c) Lubang ditutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
d) Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
e) Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain. Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering tersengat sinar matahari secara langsung.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan buah bertujuan untuk
mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses
pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa
buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan
dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga
selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh
ditundatunda). Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormon
tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur
sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi.
Ketika hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap
meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan
mati dengan sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan ± 50-60%
dari seluruh buah yang ada.
2) Penyiangan
Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput disekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (± diameter 1 m dari pohon durian).3) Pemangkasan/Perempelan
a) Akar durian
Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama ± 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras dan lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang dan pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang.
Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama ± 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras dan lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang dan pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang.
b) Peremajaan
Tanaman yang sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tidak harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tidak tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dapat diolesi meni atau ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapat diokulasi. Cara okulasi cabang sama dengan cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah ± 1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tidak boleh terlalu dekat dengan tanah.
Tanaman yang sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tidak harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tidak tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dapat diolesi meni atau ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dapat diokulasi. Cara okulasi cabang sama dengan cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah ± 1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tidak boleh terlalu dekat dengan tanah.
c) Pembentukan tanaman yang terlanjur tua
Dahan-dahan yang akan dibentuk tidak usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli atau ditarik dan dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tidak mengarah ke atas. Cabang yang akan dibentuk dibalut dengan kalep agar dahan tersebut tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik dan diikat dengan pasak. Dengan demikian, dahan yang tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
Dahan-dahan yang akan dibentuk tidak usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli atau ditarik dan dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tidak mengarah ke atas. Cabang yang akan dibentuk dibalut dengan kalep agar dahan tersebut tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik dan diikat dengan pasak. Dengan demikian, dahan yang tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
4) Pemupukan
Sebelum melakukan pemupukan kita harus
melihat keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan pupuk dan unsur hara yang
terkandung dalam tanah.
a) Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup
selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup
selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
b) Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yang telah berumur ≥ 3 tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20–25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yang telah berumur ≥ 3 tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20–25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
5) Pengairan dan Penyiraman
Durian membutuhkan banyak air pada
pertumbuhannya, tapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama atau
sampai terlalu basah. Bibit durian yang baru ditanam membutuhkan
penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim
kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat dikurangi
sekitar tiga kali seminggu.
Durian yang dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
Durian yang dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit
tanaman yang baik, setiap 2 minggu sekali bibit disemprot zat pengatur
tumbuh Atonik dengan dosis 1 cc/liter air dan ditambah dengan Metalik
dengan dosis 0,5 cc/liter air. Hal ini dilakukan untuk merangsang
pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna. Jenis insektisida yang
digunakan adalah Basudin yang disemprot sesuai aturan yang ditetapkan
dan berguna untuk pencegahan serangga. Untuk cendawan cukup melaburi
batang dengan fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar sehat.
Lebih baik bila pada saat melakukan penanaman, batang durian dilaburi
oleh fungisida tersebut.
7) Pemeliharan Lain
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT)
berfungsi mempengaruhi jaringan-jaringan pada berbagai organ tanaman.
Zat ini sama sekali tidak memberikan unsur tambahan hara pada tanaman.
ZPT dapat membuat tanaman menjadi lemah sehingga penggunannya harus
disesuaikan dengan petunjuk pemakaian yang tertera pada label yang ada
dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ini hanya
dicampurkan saja.
dicampurkan saja.
HAMA DAN PENYAKIT
Hama
1) Penggerek buah (Jawa : Gala-gala)
Ciri: telur diletakkan pada kulit buah
dan dilindungi oleh jaring-jaring mirip rumah laba-laba. Larva yang
telah menetas dari telur langsung menggerek dan melubangi
dinding-dinding buah hingga masuk ke dalam. Larva tersebut tinggal di
dalam buah sampai menjadi dewasa. Buah yang diserang kadang-kadang jatuh
sebelum tua. Penyebaran: serangga penggerek buah menyebar dengan cara
terbang dari pohon durian yang satu ke pohon lainnya. Serangga penggerek
buah ini bertelur pada buah durian yang dihinggapinya. Kegiatan
bertelur ini dilakukan secara periodik setiap menjelang musim kemarau.
Pengendalian: dilakukan dengan insektisida, seperti Basudin, Sumithion
50 AC, Thiodan 35 EC, dengan dosis 2-3 cc/liter air.
2) Lebah mini
Ciri: hama ini berukuran kecil, tubuhnya
berwarna coklat kehitaman dan sayapnya bergaris putih lebar. Setelah
lebah menjadi merah violet, ukuran panjangnya menjadi 3,5 cm. Pada fase
ulat (larva), hama ini menyerang daun-daun durian muda. Selama hama
tersebut mengalami masa istirahat (bentuk kepompong), mereka akan
menempel erat pada kulit buah. Setelah menjadi lebah serangga ini
mencari makan dengan cara menggerek ranting-ranting muda dan memakan daun-daun muda. Pengendalian: menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40 EC (Triazofos 420 gram/liter), dan insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis 420 gram/liter dan Temik 106 (Aldikarl 10%).
mencari makan dengan cara menggerek ranting-ranting muda dan memakan daun-daun muda. Pengendalian: menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40 EC (Triazofos 420 gram/liter), dan insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis 420 gram/liter dan Temik 106 (Aldikarl 10%).
3) Ulat penggerek bunga (Prays citry)
Ulat ini menyerang tanaman yang baru berbunga, terutama bagian kuncup bunga dan calon buah.
Ciri: ulat ini warna tubuhnya hijau dan kepalanya merah coklat, setelah menjadi kupu-kupu berwarna merah sawo agak kecoklatan, abu-abu dan bertubuh langsing.
Gejala: kuncup bunga yang terserang akan rusak dan putiknya banyak yang berguguran. Demikian pula, benang sari dan tajuk bunganya pun rusak semua, sedangkan kuncup dan putik patah karena luka digerek ulat. Penularan ke tanaman lain dilakukan oleh kupu-kupu dari hama tersebut.
Pengendalian: dengan menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC, nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).
Ciri: ulat ini warna tubuhnya hijau dan kepalanya merah coklat, setelah menjadi kupu-kupu berwarna merah sawo agak kecoklatan, abu-abu dan bertubuh langsing.
Gejala: kuncup bunga yang terserang akan rusak dan putiknya banyak yang berguguran. Demikian pula, benang sari dan tajuk bunganya pun rusak semua, sedangkan kuncup dan putik patah karena luka digerek ulat. Penularan ke tanaman lain dilakukan oleh kupu-kupu dari hama tersebut.
Pengendalian: dengan menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC, nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).
4) Kutu loncat durian
Ciri: serangga berwarna kecoklatan dan
tubuhnya diselimuti benang-benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya;
bentuk tubuh, sayap dan tungkainya mirip dengan kutu loncat yang
menyerang tanaman lamtoro. Gejala: kutu loncat bergerombol menyerang
pucuk daun yang masih muda dengan cara menghisap cairan pada
tulang-tulang daun sehingga daun-daun akan kerdil dan pertumbuhannya
terhambat; setelah menghisap cairan, kutu ini mengeluarkan cairan getah
bening yang pekat rasanya manis dan merata ke seluruh permukaan daun
sehingga mengundang semut-semut bergerombol. Pengendalian: daun dan
ranting-ranting yang terserang dipangkas untuk dimusnahkan. Pengendalian
secara kimia dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Supracide
40 EC dosis 100-150
gram/5 liter air.
gram/5 liter air.
Penyakit
1) Phytopthora parasitica dan Pythium complectens
Penyebab: Pythium complectens, yang
menyerang bagian tanaman seperti daun, akar dan percabangan. Penularan
dan penyebab: penyakit ini menular dengan cepat ke pohon lain yang
berdekatan. Penularan terjadi bila ada akar yang terluka. Penularan
terjadi bersama-sama dengan larutnya tanah atau bahan organik yang
terangkut air.
Gejala: daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang tua, cabang pohon kelihatan sakit dan ujung-ujungnya mati, diikuti dengan berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya. Kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat dan membusuk. Pembusukan pada akar hanya
terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar lateral sampai ke akar tunggang. Jika dilihat dari luar akar yang sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi colat tua dan jaringan pembuluh menjadi merah jambu.
Pengendalian: (1) upayakan drainase yang baik agar tanah tidak terlalu basah dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan; (2) pohon yang sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar; (3) pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebioh tahan terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit busuk.
Gejala: daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang tua, cabang pohon kelihatan sakit dan ujung-ujungnya mati, diikuti dengan berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya. Kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat dan membusuk. Pembusukan pada akar hanya
terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar lateral sampai ke akar tunggang. Jika dilihat dari luar akar yang sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi colat tua dan jaringan pembuluh menjadi merah jambu.
Pengendalian: (1) upayakan drainase yang baik agar tanah tidak terlalu basah dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan; (2) pohon yang sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar; (3) pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebioh tahan terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit busuk.
2) Kanker bercak
Penyebab: Pythium palvimora, terutama
menyerang bagian kulit batang dan kayu. Penyebaran oleh spora sembara
bersamaan dengan butir-butir tanah atau bahan organik yang tersangkut
air. Penyebaran penyakit ini dipacu oleh curah hujan yang tinggi dalam
cuaca kering. Jamur dapat tumbuh dengan baik pada suhu antara 12-35
derajat C.
Gejala: kulit batang durian yang terserang mengeluarkan blendok (gum) yang gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam; bagian yang sakit dapat meluas ke dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok dan ranting-ranting muda dari ujung mulai mati.
Pengendalian: (1) perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir dipermukaan tanah dan untuk
batang yang sakit; dilakukan dengan cara memotong kulit yang sakit sampai ke kayunya yang sehat dan potongan tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan bagian yang terluka diolesi fungisida, misalnya difolatan 4 F 3%.
Gejala: kulit batang durian yang terserang mengeluarkan blendok (gum) yang gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam; bagian yang sakit dapat meluas ke dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok dan ranting-ranting muda dari ujung mulai mati.
Pengendalian: (1) perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir dipermukaan tanah dan untuk
batang yang sakit; dilakukan dengan cara memotong kulit yang sakit sampai ke kayunya yang sehat dan potongan tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan bagian yang terluka diolesi fungisida, misalnya difolatan 4 F 3%.
3) Jamur upas
Gejala: pada cabang-cabang dan kulit
kayu terdapat benang-benang jamur mengkilat seperti sarang laba-laba
pada cabang-cabang. Jamur berkembang menjadi kerak berwarna merah jambu
dan masuk ke dalam kulit dan kayu sehingga menyebabkan matinya cabang.
Pengendalian: (1) serangan jamur yang masih pada tingkat sarang laba-laba dapat dikendalikan dengan cara melumasi cabang yang terserang degan fungisida, misalnya calizin RM; (2) jika jamur sudah
membentuk kerak merah jambu, sebaiknya dilakukan pemotongan cabang kirakira lebih 30 cm ke bawah bagian yang berjamur; (3) dengan menyemprotkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air atau 1-1,5 kg/ha aplikasi.
Pengendalian: (1) serangan jamur yang masih pada tingkat sarang laba-laba dapat dikendalikan dengan cara melumasi cabang yang terserang degan fungisida, misalnya calizin RM; (2) jika jamur sudah
membentuk kerak merah jambu, sebaiknya dilakukan pemotongan cabang kirakira lebih 30 cm ke bawah bagian yang berjamur; (3) dengan menyemprotkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air atau 1-1,5 kg/ha aplikasi.
PANEN
Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman
durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga jatuh pada waktu kemarau,
yakni bulan Juni-September sehingga bulan Oktober-Februari buah sudah
dewasa dan siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum musim hujan
tiba karena air hujan dapat merusak kualitas buah. Warna durian yang
hampir masak agak berbeda-beda tergantung pada kultivarnya. Buah yang
sudah masak umumnya ditandai dengan bau harum yang menyengat. Pada
durian yang sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar
dentang udara antara isi dan kulitnya.
Butuh Jasa Konsultan Pembuatan Kebun Buah?
Butuh Info Bibit Durian Berkualitas dan unggul?
Hubungi ahlinya:
Robi N dari MSTech
Alamat:
Jln. Kaliurang KM 19
Pasar Tani Purwodadi
Pakembinangun Pakem
Sumber: Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.Butuh Jasa Konsultan Pembuatan Kebun Buah?
Butuh Info Bibit Durian Berkualitas dan unggul?
Hubungi ahlinya:
Robi N dari MSTech
Alamat:
Jln. Kaliurang KM 19
Pasar Tani Purwodadi
Pakembinangun Pakem
D.I.YOGYAKARTA
INDONESIA
Call/SMS: MSTech
0813-1388-8479
wa: 0812-1560-7921
wa: 0812-1560-7921
Tidak ada komentar:
Posting Komentar